Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2012

CERPEN

SELIMUT LELAH By: Khaira Al-Rasyid (Resi Susanti) Apa kabarmu Mentari? Seharian ini aku tak melihat batang hidungmu. Aku tahu kau ceria seperti biasanya, tak seperti aku yang sedu-sedan di ruang mungil ini. Mungkinkah esok aku masih bisa menatapmu? Rinai batas kota tak membuatmu surut, awan hitam tak pernah membuat nyalimu ciut. Tapi kali ini aku benar-benar rapuh dan dahiku mulai mengerut. Tulang belulangku lunglai nutrisinya me nyusut . Akan sama halnya denganmu mentari, tanpa langit kau takkan mampu menggantung dan ceria seperti sedia kala. “Tugas terus... itu saja alasanmu setiap disuruh. Kuliah macam apa itu, sedikitpun tak ada waktu bantu orang tua. Banyak orang yang kuliah, tapi tak seperti ini.” “Ibu, tolong mengertilah! Beberapa minggu ini tugasku banyak , istirahatku saja kurang, kepalaku sakit.” “Halah alasan saja.” Rinai bola mataku ku tarik ulur. Mungkin ini hanya emosi sesaat. Pasalnya aku tahu akhir-akhir ini i bu sangat lelah. Namun aku tak kuasa mena

CERPEN

PENA CATUR Ibu, ada yang ingin aku sampaikan. Ku harap ibu tidak marah padaku!” Catur membujuk. “Apa itu Tur ?” tanya ibu datar. Dengan nada manja Catur kembali merengek, “Ibu jangan marah y a ? Janji!” sembari mendekatkan kelingkingnya ke kelingking ibu. “Insya Allah Nak, asal kamu jujur!” Gurat wajah mencerminkan kelelahan telah bersarang pada tubuh ibu sehingga rasa takut mengurungkan niat Catur . “Aku... aku ingin menyampaikan....” Catur memotong kalimatnya. “Huh anak ibu bikin ibu penasaran saja. Hayo kamu mau menyampaikan apa?” ibu menarik hidung Catur . “Yang ingin ku sampaikan adalah… Ibu sudah makan? Hehe.” “Ah, kamu Tur mau menyampaikan itu saja harus berbelit-belit. Suasana maghrib itu terasa sangat sederhana, setelah sholat berjamaah mereka langsung makan bersama. Nasi secambu n g kecil dibagi tiga, ditemani tempe sebagai lauknya. Seperti biasanya, ibu selalu menyiapkan makan malam dan membiarkan kedua anaknya makan lebih dulu. Setelah anakn