CiNtaKu
Grandma My idol “Cu, jadilah anak yang baik, pandai-pandai bergaul, jangan sampai masuk ke jurang kesesatan. Prioritas utama hidup adalah menyembah Tuhan.” Pesan itu seakan menghujatku. Sudah dua kali pesan yang sama hadir dalam mimpiku, dan ini untuk yang ke tiga kalinya. Pikiranku melayang tak karuan. Pasalnya sudah lama aku tak bertemu nenek sejak insiden itu. Nenek apa kabarnya ya? *** “Cu-cu bagaimana sih? Anak gadis tidak memperhatikan penampilan. Rambut tak pernah diikat, gak mau pake anting, pakaian semrautan lagi. Baju macam apa ini? Bahunya turun-turun.” “Duh, Nenek... please deh penampilan seperti ini lagi ngetrend dikalangan remaja saat ini. Lagi pula gak jelek-jelek amat.” “Hush... jangan sebut-sebut iblis gitu! Gak baik.” “Please Nek bukannya iblis, tapi please. Lagi pula gak ada cowok yang ingin aku gaet. So, buat apa harus berdandan ria.” “Cu-cu emangnya berpenampilan cantik karena ingin menarik perhatan cowok.” “Pasha Nek! Bukannya Cucu. Kalo Cucu c...