CinTa SejatiKu....
PACARAN APA
CINTA SEJATI...?
“Resah dan gelisah menunggu disini di sudut sekolah
tempat yang kau janjikan ingin jumpa denganku walau mencuri waktu berdusta pada
guru.....” Lagu Obbie Mesakh yang kembali dipopulerkan oleh Crisye ini sering
kita dengar yang bercerita tentang remaja yang terjangkit virus “Merah jambu”
Loving di dunia anak sekolahan dan kuliahan telah jadi
fenomena yang dianggap wajar dan menjadi perbincangan yang paling heboh
dikalangan teman remaja baik secara langsung maupun lewat media jejaring sosial
“facebook”. Tentu saja tidak hanya memonopoli anak kuliahan atau SMA saja,
bahkan anak SD dan TK pun juga tahu. Makanya tak aneh jika kita lihat anak
sekolah yang jalan santai di Mall, duduk berdekatan di atas motor sambil
pelukan, makan bareng di kantin dan wakuncar di malam minggu. Pokoknya
kemana-mana lengkeeee....et kaya prangko.
Adapun remaja yang tidak pacaran atau tak mau pacaran
dianggap kuno, gak laku dsb. Dan yang lebih tragis, virus “Merah jambu” ini
juga menyerang sebagian aktivis Rohis baik yang di sekolah maupun di kampus,
dari mahasiswa universitas islam yang sangat mengerti itu di larang,
bahkan seseorang yang jadi panutan “Ustadz ataupun gharin masjid,”
na’uzubillah....
Setiap kita lontarkan pertanyaan kepada yang terserang
virus ini “Apa manfaat dari pacaran?”. Mereka langsung menjawab dengan tegas
“Banyak”. Apakah mereka telah mensurvei Mudharat di atas manfaat tersebut.
Sangat banyak kita temukan permasalahan yang diakibatkan
oleh pacaran. Mungkin, awal terserang kita merasakan tak pernah sebahagia ini,
dunia seakan milik berdua, prestasi belajar meningkat, ibadah meningkat,
prilaku positif terjaga, ada yang ngertiin kita, ada yang perhatian sama kita,
ada yang selalu ada di saat apapun yang terjadi pada kita seperti syair yang
dinyanyikan Bondan “Apapun yang terjadi ku kan slalu ada untukmu”. Hooo... so
sweet.... Apakah itu akan berlangsung lama? Abadi? Tentu jawabannya tidak....
Banyak sekali kita temukan remaja saat sekarang yang
stress bahkan sampai bunuh diri karena pacaran, pergaulan bebas, hamil luar
nikah, belajar berantakan, berdusta pada guru apalagi pada orang tua,
persahabatan rusak, waktu terbuang sia-sia, kita menjadi orang yang munafik,
mementingkan si pacar dari pada kepentingan keluarga atau diri sendiri bahkan
mengutamakan pacar ketimbang kewajiban sebagai hamba Tuhan.
Antara Pacaran dan Nikah
Tujuan kita pergi skul dan kul adalah untuk menuntut ilmu
karena kita tahu menuntut ilmu itu wajib. Baik ilmu dunia maupun ilmu agama.
Sebab dengan ilmu kita dapat membedakan yang haram dan halal. Dengan itu pula
kita dapat mengelola alam demi kelangsungan hidup kita ke depan. Disinilah kita
punya cita-cita. Sehingga kita dituntut untuk ikhlas dalam menuntut ilmu dan
kita diharapkan tidak mengotorinya dengan amalan maksiat seperti pacaran.
Yang jadi fenomena sekarang, saya sering mendengar target
seseorang saat menginjak skul atau kul adalah “Punya pacar”. Niat yang salah di
awal akan berdampak buruk ke depannya. Karena Rasulullah bersabda “Sesungguhnya
segala pekerjaan itu di awali dengan niat. Dan sesungguhnya tiap-tiap pekerjaan
itu akan mendapatkan balasan sesuai dengan niatnya”.
Sehingga gak sedikit kita lihat pelajar sekolah
prestasinya jeblok bahkan gak lulus karena pergaulan pacaran. Begitu juga
dengan mahasiswa yang lambat tamat karena nilainya yang ancur-ancuran karena
sibuk pacaran dan sibuk mengurus masalah hati. Dari rasa kecewa, cemburu bahkan
sampai masalah patah hati karena dikhianati.
Awal dari pacaran, kita sering mendengar kata-kata manis
yang mereka rasakan. “Dia sangat mengerti aku, Dia orang yang selalu ada disaat
aku butuhkan, Dia yang terbaik untukku, Dia malaikat yang diciptakan Allah
untukku...” dari yang melangkolis sampai ke gombalis. Hooo....
Namun setelah terjadi pertengkaran, permasalahan dan
kerap kali perselingkuhan mereka mengatakan...”Oh trimakasih Tuhan... Engkau
telah menunjukkan siapa dia sebenarnya, Dia bukan yang terbaik, Dia tidak mengerti
aku, ternyata bukan Dia jodohku, Dia mengkhianatiku, Dia tidak cocok denganku,
Dia menyakitiku, Dia bukan untukku dan bla...bla....” kalimat patah hati
mereka...
Dalam islam tidak mengenal istilah pacaran. Jika kamu
benar-benar mencintai seseorang dengan serius dan lillahi ta’ala hindari
pacaran! Nantikan Dia di batas waktu (seperti lagu Edcoustic, “Q tgu dbts Wkt”)
sampai dia dan dirimu siap dan mantap. Yakinkan hatimu bahwa cintamu benar
karena Lillahi ta’ala, yang tak kan berkurang cinta itu sedikitpun meski
melihat kekurangannya. Tapi cinta itu tetap terjaga utuh dan kelak jika kamu
pilihannya, kamu akan berusaha melengkapi kekurangan itu dan mendidiknya
menjadi yang lebih baik (sholeh dan sholehah). Tapi bagaimanapun juga laki-laki
itu pemimpin, jadi bagi sahabat-sahabatku yang cewek, sadari cintamu itu untuk
orang yang tepat, laki-laki yang kan bisa jadi imam dalam rumah tanggamu kelak,
yang bisa membimbingmu ke jalan yang diridhoi Allah ta’ala. Jika tidak bisa
menghindari pacaran dan kamu sudah mantap, lakukanlah khitbah (meminang) dan
rencanakan akad nikah. Namun sebelumnya ta’aruf terlebih dahulu! Yakinkan
hatimu dengan meminta petunjuk pada Allah dengan bermunajah kepadah Allah,
istiqarah, tahajjud serta shalat hajat.
Ini demi kebaikanmu, agar statusmu jelas. Sekarang sangat
banyak kita lihat di facebook teman-teman kita statusnya “Rumit, menjalin HTS
(Hubungan Tanpa Status), berpacaran dll. Banyak sekali kebaikan yang akan kamu
peroleh diantaranya: terhindar dari fitnah, terhindar dari perbuatan terlarang,
status jelas, kehormatanmu terjaga serta ada yang selalu menjaga kehormatanmu.
“Menikah? Gak salah tu? Gak mungkin, belum siap.....”
pasti kamu akan berpikiran akan mengganggu kuliah. Wajar kamu berpikiran
seperti itu. Itu bisa benar bisa juga nggak. Jika dipikirkan mungkin kamu belum
sanggup, tapi jika telah kamu jalani, kamu akan menyadari tanggung jawabmu yang
baru, insya Allah kamu pasti akan berpikir “Aku pasti bisa mengatur waktuku dan
pengertian harus saling mengisi diantara kalian.” Bukankah menikah dan belajar
merupakan amalan yang disyariatkan?
Nah, sekarang masalahnya, kamu siap gak untuk Married?
Jika belum siap, kudu dihindari tu yang namanya pacaran! Okey!
CINTA SEJATI....?????
CINTA....?
sepanjang umur bumi, sangat banyak tercipta syair, lagu, dongeng, sinetron
serta film cinta yang tercipta, semua karena cinta (dipopulerkan Joy tobing).
Ketika cinta menderu dalam dada, semua terasa indah. Seorang penulis menulis
panjang dalam bukunya hanya untuk menterjemahkan makna cinta. Dashyatnya cinta,
rasa cinta dapat menjadikan dua atau tiga kata berubah menjadi mempunyai makna
yang indah dan luar biasa dalam hidup manusia. (ngutip dari status some one, g
kreatif ya,,,, hehe...)
Begitukah cinta? Hoh... pantaslah banyak yang mabuk
karena cinta. Istilah “Mabuk Cinta.” Dari sekian banyak kisah cinta, ada yang
mulanya biasa saja, ada pula yang berakhir habis manis sepah dibuang. Ada yang
bermula dari gerimis di hati sampai isah sedih di hari minggu... ujung-ujungnya
maksiat.
Namun sebagai remaja muslim, rasanya ketinggalan kalo gak
membahasnya. Karena apa? Karena Al-Qur’an sendiri telah membahas tentang
keberadaan cinta ini. Sebagaimana firman Allah SWT:
“Dijadikan indah pada manusia kecintaan kepada apa-apa
yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis
emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak, sawah dan ladang.” (QS.
Ali imran:14)
Kecintaan pada harta, laki-laki pada wanita dan
sebaliknya, pada anak-anak (bila jadi orang tua nanti) merupakan bagian dari
penciptaan manusia. Kita gak kan bisa membunuh cinta tersebut. Nah, sekarang
tinggal kita mengatur atau memanage nya. Untuk itulah islam turun pada kita.
Untuk itu, mari kita bahas tentang apa itu cinta sejati...?
sebab siapapun pasti menginginkannya. Karena dengan cintalah kita bahagia (ce
ile,,, romantisnya). Serius lo, segala apapun yang dibangun dengan cinta, pasti
akan mendatangkan kebahagiaan. Namun cinta tersebut benar-benar cinta sejati
dan haqiqi.
Cinta sejati adalah cinta yang tak lapuk oleh hujan, tak
lekang oleh panas. Cinta yang berlaku sepanjang masa, gak kan luntur sekalipun
ombak menerjang, tsunami menimpa, lautan menghadang, gunung yang tinggi
menghalang. Ujung tombak pun gak kan membuatnya berhenti, matipun gak jadi
soal. Semua ini kan ada, jika itu adalah cinta sejati. Jika tidak, gambaran
tadi hanyalah puisi, syair, gombalan, rayuan serta omong kosong belaka.
Cinta sejati merupakan cinta kepada segala hal yang
ditempatkan setelah kecintaan kepada Allah dan Rasulnya. Sekarang masalahnya
hanyalah penempatan. Jika penempatan tersebut tepat, cinta sejati itu pasti
didapat. Insya Allah...
Memiliki adalah bagian dari mencintai. Biasanya kita akan
merawat dengan baik apa yang kita cintai, Menginginkan kebaikan terhadap yang
kita cintai. Tanpa itu, cinta itu hanya omong kosong belaka. Seiring dengan
waktu berlalu akan timbul rasa bosan, capek. Setelah itu, jangankan untuk
menjaga, bahkan ia akan menyia-nyiakannya. Habis manis, sepah masuk sampah, apa
yang dipuji-puji sebelumnya menjadi barang rongsokan di matanya. Ungkapan cinta
tak keluar tulus lagi dalam hati, kesetiaan serta bertahan hanya keterpaksaan
dan kepura-puraan saja. Bisa jadi karena ekonomi, popularitas, rasa malu.
Kebohongan ini tinggal menunggu waktu saja.
Mengapa semua itu terjadi? Karena cinta yang dibangun
tidak dimulai dari pemahaman kebaikan. Cinta sejati yang dibangun tanpa
pemahaman yang benar tentang kebaikan, tidak akan melahirkan apa-apa. Kecuali
kepalsuan belaka alias fatamorgana.
Bila kita mencintai seseorang, pasti kita akan
memperhatikan apa yang dikatakannya. Seperti kita mencintai Allah dan
Rasul-Nya, tentu kita memperhatikan firman Allah serta sabda Rasul-Nya. Dan
perhatian kita ini melebihi perhatian kepada apapun. Sehingga kita senantiasa
melaksanakan suruh dan menjauhi larangan.
Apapun yang menurut kita baik, belum tentu baik menurut
Allah dan Rasul-Nya. Yang kita cintai dan sukai belum tentu baik untuk kita
karena hanya Allah yang tahu apa yang kita butuhkan, bukan yang kita inginkan.
Belum tentu apa yang kita benci, buruk untuk kita. Firman Allah:
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik
untukmu. Dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu.
Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS. Al-baqarah:216)
Sabda Rasullah agar kita tak mudah dihinggapi rasa kecewa
yang berlebihan:
“Cintailah orang yang engkau cintai tanpa berlebihan,
karena barangkali ia menjadi orang yang engkau benci pada suatu hari nanti dan
bencilah orang yang engkau benci tanpa berlebihan karena bisa jadi pada suatu
saat nanti dia orang yang paling engkau cintai.” (HR. Tirmidzi)
Now, baik-buruknya serahkan pada Sang Pencipta yaitu
Allah. Demikianlah cinta....
BY:
RESI SUSANTI
Bagi sahabatQ yg sKrg dRndg rS kcW dan ptH ht, i9tLh kMbL
sp Qt. Q s9d sDh dG kEadAan yg MnmpaMu. Krn dLu pRshbTn Qt rsK gR2 pCrn dan
tNtux Cowok...
Bg sHbtQ yg Lain, cRlH&kJrLh cNt sJtmu! ykNkn hTmu
dia yg tRbaik, nMn jk klak bKn Dy pSt da yg tRbaik yG dbRkN Allah kpDMu. lbH
baIk dR Dia, Insya Allah. Q yKn kN hL tu. Q kn jGa tu dan sRhkN pdMu. trMkSh
Allah,...! sMpai sAat ne HtQ msH EgkAu jGa uNtukMu. Q yKn EgKau tLh m’Atur yg
tRbaik uNtukQ. Q tk kN mNysali pa Yg mNmpaQ, kggLn dLM kTrLmbTn uNtuk kUL bKnLh
p9HLg, MskPn da SeOrg yG sLL bLg “AlaH gaEk” umur BkNLh p’hLg to mNnTt ilmu.
MskpN gak pRnH mRskN pa tu PcRn, Mskpn q dblg kUno& gak laku it’s never
mind. Hy sj mRk yg tDk taHu bHw tlh bYk kSh sEseOrg yG bRlabuh pdQ, nMn Q igN
mRnikN cnt Q dLu pdMu y AllaH sRt m’Hndr dr yg nMx pCrn sRt mRaih Cita2 dM
m9pai CnT&bHgiakN Ortu&kLuaRga. Insya AllaH. pRnanKnLh ya RaBB...! Jk Q
tLh mNtp daN mmp bRkmitMen pD dRiQ dan dG pa yG kN Q jLni, Insy Allah Lgsg sJ.
Hehe....KRn jDoh, rZk sRt hDp&mT tLh EgKau aTr.
jNj Allah tu Nyata....
“Laki-Laki yang baik-baik untuk wanita yang baik-baik pl,,,”
skrG t99L mNjaga dR uTk jD yg Baik. Gak pRl jD yg pRtMa
tP jdLh yG tRbaik...(spRt HymNe BioloGi aza...hehe...)
Komentar
Posting Komentar