Metodologi Penelitian
Penelitian adalah
pekerjaan ilmiah yang bermaksud mengungkapkan rahasia ilmu secara obyektif,
dengan dibentengi bukti-bukti yang lengkap dan kokoh. Pengertian masalah
penelitian yang dapat diangkat untuk diteliti secara ilmiah memiliki unsur-unsur
sebagai berikut:
- Masalah penelitian harus tampak dan dirasakan sebagai suatu tantangan bagi peneliti untuk dipecahkan dengan mempergunakan keahlian atau kemampuan profesionalnya
- Masalah penelitian merupakan kondisi yang menunjukkan kesenjangan (gap) antara peristiwa atau keadaan nyata (das sain) dengan tolok ukur tertentu (das sollen) sebagai kondisi ideal atau seharusnya bagi peristiwa atau keadaan tertentu.
- Masalah penelitian adalah keraguan yang timbul terhadap suatu peristiwa atau keadaan tertentu berupa kesangsian tentang tingkat kebenarannya suatu peristiwa atau keadaan
Untuk membantu peneliti muda dalam usaha mennyeleksi dan
merumuskan masalah dan sub-masalah yang patut dibahas secara ilmiah ada
beberapa kriteria yang perlu mendapat perhatian :
- Masalah penelitian harus dipilih yang berguna untuk diungkapkan.
- Masalah yang dipilih harus relevan dengan kemampuan atau keahlian peneliti.
- Masalah penelitian harus menarik perhatian untuk diungkapkan.
- Masalah penelitian sedapat mungkin menghasilkan sesuatu yang baru.
- Masalah penelitian harus dipilih yang dapat dihimpun datanya secara lengkap dan obyektif.
- Masalah penelitian tidak boleh terlalu luas, tetapi juga tidak boleh terlalu sempit
Dua pendekatan untuk memperoleh kebenaran :
- Pendekatan non ilmiah
- Pendekatan ilmiah
Pendekatan non ilmiah
- akal sehat
- prasangka
- intuisi
- penemuan kebetulan dan coba-coba
- pendapat otoritas ilmiah dan pikiran kritis
Pendekatan ilmiah
Dengan pendekatan ilmiah
orang berusaha untuk memperoleh kebenaran ilmiah, yaitu pengetahuan benar yang
kebenarannya terbuka untuk diuji oleh siapa saja yang berkehendak untuk
mengujinya
Metode Dasar dan
Macam Penelitian
•
Penelitian Historis, bertujuan membuat rekonstruksi masa lampau secara sistematis dan
obyektif, dengan cara mengumpulkan, mengevaluasi, memverifikasikan, serta
mensintesiskan bukti-bukti untuk menegakkan fakta dan memperoleh kesimpulan
yang kuat.
•
Penelitian Deskriptif, bertujuan membuat pencandraan (deskripsi) secara sistematis,
faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau daerah
tertentu.
•
Penelitian Perkembangan, bertujuan menyelidiki pola dan perurutan pertumbuhan dan/atau
perubahan sebagai fungsi waktu
•
Penelitian Kasus dan Penelitian Lapangan, bertujuan mempelajari secara intensif latar
belakang dan keadaan sekarang (termasuk interaksinya) suatu unit sosial
•
Penelitian Korelasional, bertujuan mendeteksi sejauh mana variasi-varisasi pada suatu faktor
berkaitan dengan variasi-variasi pada satu atau lebih faktor lain berdasarkan
koefisien korelasi
•
Penelitian Kausal Komparatif, bertujuan menyelidiki kemungkinan hubungan
sebab-akibat dengan cara : berdasar atas pengamatan terhadap akibat yang ada,
mencari kembali faktor yang mungkin menjadi penyebab melalui data tertentu.
•
Penelitian Eksperimental Sungguhan, bertujuan menyelidiki kemungkinan saling
hubungan sebab-akibat dengan cara mengenakan satu atau lebih kondisi perlakuan
kepada satu atau lebih eksperimental dan memperbandingkan hasilnya dengan satu
atau lebih kelompok kontrol yang tidak dikenai kondisi perlakuan itu.
•
Penelitian Eksperimental Semu, bertujuan memperoleh informasi yang merupakan
perkiraan bagi informasi yang dapat diperoleh dengan eksperimen yang sebenarnya
dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk mengontrol dan/atau memanipulasikan
semua variabel yang relevan
•
Penelitian Tindakan, bertujuan mengembangkan keterampilan-keterampilan baru atau cara
pendekatan baru dan untuk memecahkan masalah dengan penerapan langsung di dunia
kerja atau dunia aktual lain.
Rencana Penelitian
•
Untuk melakukan observasi
dengan tujuan tertentu atau suatu penelitian jelas diperlukan suatu rencana
kegiatan yang terinci, yang umum disebut rencana atau proposal penelitian
•
Suatu rencana penelitian pada
umumnya memuat pembahasan tentang sub-pokok bahasan sbb:
•
Latar belakang
•
Tujuan Penelitian
•
Hipotesis
•
Metode Pengumpulan Data
•
Metode Analisis
Latar belakang
•
Pada
dasarnya latar belakang menjelaskan apa sebab penelitian dilakukan. Akan tetapi
dianjurkan, pembahasannya disertai dengan hasil penelitian terkait yang telah
dilakukan sendiri maupun oleh peneliti lain.
•
Selanjutnya
dapat dikemukakan perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang lain.
•
Latar
belakang yang baik atau sempurna akan sangat menunjang penentuan permasalahan
yang akan dikemukakan.
•
Menentukan
atau mendefinisikan permasalahan dipandang merupakan bagian yang terpenting
dalam menyusun rencana penelitian.
•
Permasalahan
pada umumnya dikemukakan dengan kalimat bentuk pertanyaan, tetapi tidak
merupakan keharusan.
Tujuan Penelitian
•
Tujuan penelitian dapat
dibedakan antara tujuan umum dan tujuan khusus. Secara sederhana tujuan suatu
penelitian merupakan jawaban atau hasil pemecahan masalah yang dikemukakan
Hipotesis
•
Hipotesis merupakan suatu
argumen yang akan diuji kebenarannya dimana tidak setiap penelitian harus
menuliskan hipotesisnya.
•
Dalam bidang teknik sering kali
hipotesis ini dimasukkan dalam tinjauan pustaka atau studi literatur apabila
sudah ada sebelumnya atau jika itu merupakan perbaikan atau modifikasi dapat
kita kemukakan terlebih dahulu.
Metode Pengumpulan Data
•
Dalam bagian ini dikemukakan
antara lain populasi, sampel dan cara pemilihannya, ukuran sampel, variabel dan
instrumen yang akan digunakan. Jika menggunakan data sekunder atau primer yang
dikumpulkan oleh peneliti lain atau lembaga tertentu, hal-hal tersebut juga
dikemukakan
Metode Analisis
•
Banyak sekali metode yang
digunakan, berdasar pengalaman sering digunakan metode analitis statistika,
yang merupakan perhitungan-perhitungan matematis untuk melihat kecenderungan
suatu obyek penelitian.
•
Ditinjau dari variabel yang
diteliti dapat juga digunakan metode analisis multivariat yang
menghubung-hubungkan proses antara berbagai variabel.
Bentuk Pengamatan
•
Dengan memperhatikan perbedaan
cara pengamatan atau bentuk observasi yang dilakukan, penelitian dapat
dibedakan dalam kelompok sebagai berikut:
•
Eksperimen
yaitu eksperimen laboratorium dan eksperimen alamiah
•
Penelitian Survai
•
Penelitian Partisipasi
•
Penelitian Kepustakaan
Eksperimen
•
Pada
dasarnya eksperimen dilakukan untuk mempelajari bagaimana pengaruh sebuah
perlakuan atau lebih terhadap variabel respon yang diperhatikan
•
Misal
pengaruh unsur silikon terhadap besi cor kelabu (laboratorium), pengaruh pupuk
atau obat tertentu pada hasil padi (alami/laboratorium) dan pengaruh penggunaan
ganja terhadap masyarakat (alami)
Penelitian Survai
•
Penelitian survai selalu
dikaitkan dengan sampel, sehingga penelitian survai (survey research)
juga disebut sampel survai.
•
Misalnya, untuk mempelajari
kadar pencemaran sungai dan perilaku penympangan seksual pada mahasiswa diambil
sampel yang selalu merupakan bagian yang sangat kecil dari air sungai dan para
mahasiswa yang ingin dipelajari.
Penelitian Partisipan
•
Dalam penelitian semacam ini,
si peneliti melakukan pengamatan atau observasi dengan berada di wilayah atau
lingkungan yang diteliti sehingga proses dan peristiwa yang ada dapat
dipelajari.
•
Pada umumnya penelitian ini
digunakan untuk penelitian bidang sosial, berkaitan dengan kegiatan ini
kedudukan pengamat dapat berstatus sebagai :
•
peserta penuh (complete
participant)
•
peserta sebagai pengamat (participant-as-observer)
•
pengamat sebagai peserta (observer-as-participant)
•
pengamat penuh (complete
observer)
Penelitian Kepustakaan
•
Yang dimaksud penelitian
kepustakaan adalah penelitian yang dilakukan hanya berdasarkan atas karya
tertulis, termasuk hasil penelitian baik yang telah maupun yang belum
dipublikasikan.
•
Contoh-contoh penelitian
semacam ini adalah penelitian sejarah, berbagai penemuan rumus-rumus dibidang
matematika dan statiska, dan lain sebagainya.
Sumber Kesalahan dalam
Rencana Penelitian
•
Isaac dan Michael (1981)
mengemukakan 8 (delapan) macam kesalahan dalam rencana penelitian sebagai
berikut :
•
Surrogate information error,
variasi / perbedaan antara data atau informasi yang
diperlukan untuk menyelesaikan permasalahan dengan data yang dipikirkan atau
diperhatikan si peneliti.
•
Measurement error, perbedaan antara informasi / data yang dipikirkan oleh si peneliti
dengan data yang dihasilkan oleh proses pengukuran
•
Experimental error, perbedaan antara pengaruh sebenarnya dari variabel bebas (faktor
eksperimen) dengan pengaruh yang nampak atau diberikan sebagai hasil analisis
•
Population specification
error, perbedaan antara populasi yang diperlukan
untuk memberikan informasi dengan populasi yang diperhatikan oleh si peneliti
•
Frame error, perbedaan antara populasi yang dinyatakan atau didefinisikan oleh si
peneliti dengan daftar unit atau anggota populasi yang dipakai.
•
Sampling error, perbedaan antara sampel representatif dengan sampel yang diperoleh dengan memakai
metode pemilihan sampel probabilitas
•
Selection error, perbedaan antara sampel representatif dengan sampel yang diperoleh dengan memakai
metode pemilihan nonprobabilitas
•
Nonresponse error, perbedaan antara sampel yang terpilih dengan sampel yang sebenarnya
direncanakan dalam penelitian.
Validitas dan Reliabelitas
•
Istilah
validitas (validity) dipakai berkaitan dengan hasil pengukuran atau
pengamatan, sedang istilah reliabilitas (reliability) dipakai berkaitan
dengan alat yang dipakai untuk melakukan pengukuran (alat ukur atau instrumen
pengumpulan data)
•
Validitas
atau tingkat ketepatan adalah tingkat kemampuan instrumen penelitian untuk
mengungkapkan data sesuai dengan masalah yang hendak diungkapkannya. Dari sudut
instrumen, pengukuran adalah kemampuan instrumen penelitian untuk mengukur apa
yang hendak diukur secara tepat dan benar.
•
Validitas berarti juga bahwa
instrumen penelitian merupakan bukti kemampuannya dalam mengungkapkan sesuatu
atau yang diukur atau diamati oleh peneliti, sesuai dengan apa yang
sesungguhnya ada dalam kenyataan.
•
Reliabelitas
atau tingkat ketetapan (consistency atau keajegan) adalah tingkat
kemampuan instrumen penelitian untuk mengumpulkan data secara tetap dari
sekelompok sampel.
•
Instrumen
yang memiliki tingkat reliabilitas tinggi cenderung menghasilkan data yang sama
tentang suatu variabel atau unsur-unsurnya, jika diulangi pada waktu yang
berbeda pada kelompok sampel yang sama
•
Setiap pengukuran atau deretan
pengukuran dapat termasuk dalam klasifikasi :
- neither valid nor reliable (tidak valid dan tidak reliabel)
- valid but not reliable (valid tetapi tidak reliabel)
- reliable but not valid (reliabel tetapi tidak valid)
- valid and reliable (valid dan reliabel)
Dalam hal ini kita menyadari bahwa alat ukur dan hasil
pengukuran berkaitan atau merupakan satu kesatuan, sehingga kriteria validitas
dan reliabilitas tidak dapat berdiri sendiri. Dan, kita selalu berusaha untuk
membuat atau memakai alat ukur yang terpecaya (reliable) dengan hasil
pengukuran yang valid.
Komentar
Posting Komentar