Protein Lemak dan Karbohidrat
A.
Protein
1.
Struktur
protein
Struktur protein dapat dilihat sebagai hirarki, yaitu
berupa struktur primer (tingkat satu), sekunder (tingkat dua), tersier (tingkat
tiga), dan kuartener (tingkat empat):
·
Struktur primer protein
merupakan urutan asam amino penyusun protein yang dihubungkan melalui ikatan
peptida (amida). Frederick
sanger merupakan ilmuwan yang berjasa dengan temuan metode
penentuan deret asam amino pada protein, dengan penggunaan beberapa enzim protease yang mengiris ikatan antara asam amino tertentu, menjadi fragmen peptida
yang lebih pendek untuk dipisahkan lebih lanjut dengan bantuan kertas
kromatografik. Urutan asam amino menentukan fungsi protein, pada tahun 1957, vernon ingram menemukan bahwa translokasi asam amino akan mengubah fungsi protein, dan
lebih lanjut memicu mutasi genetik.
·
Struktur sekunder
protein adalah struktur tiga dimensi lokal dari berbagai rangkaian asam amino
pada protein yang distabilkan oleh ikatan
hidrogen. Berbagai bentuk struktur sekunder
misalnya ialah sebagai berikut:
o
alpha helix (α-helix, "puntiran-alfa"), berupa pilinan rantai
asam-asam amino berbentuk seperti spiral;
o
beta-sheet (β-sheet, "lempeng-beta"), berupa lembaran-lembaran lebar
yang tersusun dari sejumlah rantai asam amino yang saling terikat melalui
ikatan hidrogen atau ikatan tiol (S-H);
o
beta-turn, (β-turn, "lekukan-beta"); dan
o
gamma-turn, (γ-turn, "lekukan-gamma").
·
Struktur tersier yang
merupakan gabungan dari aneka ragam dari struktur sekunder. Struktur tersier
biasanya berupa gumpalan. Beberapa molekul protein dapat berinteraksi secara
fisik tanpa ikatan
kovalen membentuk oligomer yang stabil
(misalnya dimer, trimer, atau kuartomer) dan membentuk struktur kuartener.
·
Contoh struktur
kuartener yang terkenal adalah enzim Rubisco dan insulin.
2.
Bentuk
protein
3.
Pergerakan
protein membran
Protein
disintesis oleh ribosom
di sitoplasma. Proses tersebut juga
dikenal sebagai translasi
protein atau biosintesis protein.
Beberapa jenis protein, misalnya protein yang akan digabungkan kepada membran
sel (protein membran),
ditranspor ke retikulum endoplasma (RE)
selama proses sintesisnya dan kemudian diproses lebih lanjut di badan
Golgi. Dari badan Golgi, protein membran dapat
bergerak ke membran plasma (membran
sel), ke kompartemen subselular lainnya, atau dapat
pula disekresikan
ke luar sel. Retikulum endoplasma dapat dianggap sebagai "kompartemen
tempat sintesis protein membran", sedangkan badan Golgi dapat dianggap
sebagai "kompartemen tempat pemrosesan protein membran". Terdapat
aliran protein semi-konstan melalui kompartemen-kompartemen tersebut.
Protein-protein yang terdapat pada RE dan badan Golgi berasosiasi dengan
protein-protein lain namun tetap terdapat pada kompartemennya masing-masing.
Protein-protein lain "mengalir" melalui RE dan badan Golgi ke membran
plasma. Dari membran plasma, protein kemudian pada akhirnya diuraikan kembali
di dalam kompartemen intraselular lisosom
menjadi asam amino-asam amino
penyusunnya.
4.
Fungsi
·
Sumber
energi
·
Pembetukan
dan perbaikan sel dan jaringan
·
Sebagai
sintesis hormon,enzim, dan antibodi
·
Pengatur
keseimbangan kadar asam basa dalam sel
B.
Lipid
( lemak )
Lipida pada membran
sel terdiri atas dua lapisan. Setiapmolekul lipida bersifat amfifatik. Lipida
amfifatik mengandungkomponen yang bersifat hidrofobik (non polar/tidak suka
air)dan komponen yang bersifat hidrofilik (polar/suka air).
1. Jenis
Berikut
merupakan penjelasan beberapa makromolekul lipid dalam membran :
a.
Fosfolipid
Menyusun
membran dengan susunan dua lapis (fosfolipid bilayer) yang mempunyai ujung
kepala polar atau hidrofilik dan ujung ekor yang non polar atau hidrofobik.
Berikut merupakan struktur dari fosfolipid :
Fungsi
fosfolipid adalah untuk pembatas sel dengan lingkungannya. Fungsi ini dapat
dilakukan karena membran bersifat hidrofobik (tidak suka akan air), sekaligus
memperkenankan difusi molekul kecil seperti air, oksigen, dan karbondioksida.
Pada
membran plasma umumnya terdapat dua jenis fosfolipid yang utama, yaitu :
i.Fosfogliserida
i.Fosfogliserida
Fosfogliserida
merupakan polimer dari asam lemak dan fosfat yang berikatan kovalen pada rangka
karbon gliserol. Pada fosfogliserida, gugus fosfat mengikat alkohol pada gugus
polarnya. Alkohol tersebut dapat berupa cholin, ethanolamine, inositol, serine
atau treonin.
ii. Spingomielin
Merupakan
fosfolipid yang tidak diturunkan dari gliserol, kerangka karbonnya adalah
sfingosin, suatu alkohol amino yang mengandung rantai hidrokarbon panjang dan
tak jenuh. Dalam molekul sfingomielin, gugus amino pada kerangka karbon
sfingosin berikatan dengan suatu asam lemak melalui pembentukan amida.
b.
Kolesterol
Merupakan
komponen membran pada sel hewan. Kolesterol merupakan turunan asam lemak berantai
karbon siklik, sehingga sangat hidrofobik.
Kolesterol
ssangat berperan penting pada fluiditas membran. Pada tremperatur tinggi,
kolesterol mejaga membran agar tidak terlalu fluid dan menjadikan membran
kurang permeabel terhadap molekul kecil dengan ikatannya terhadap dengan interaksi
antar ikatan asam lemaknya.
c.
Glikolipid
Merupakan
modifikasi dari lipid membran dengan adanya penambahan karbohidrat
(monosakarida atau oligosakarida). Contoh dari glikolipid adalah Serebrosida
(glukoserebrosida dan galaktoserebrosida) yang mempunyai rangka karbon
sfingosin (bukan gliserol).
2. Pergerakan
Lipida pada membran tidak berada dalam
keadaan statis,melainkan berada dalam keadaan yang dinamis. Molekul-molekul
lipida pada membran bergerak dengan dua cara, yaitu :
a.
Gerak lateral, yaitu jika suatu molekul lipida bertukartempat dengan
molekul lipida di dekatnya. Gerakan inibiasanya berlangsung cepat. Pada sel
bakteri, lipidadapat bergerak sepanjang 2um/ detik.
b.
Gerak Flip-flop, yaitu gerak dari suatu molekul lipidapada suatu monolayer
membran ke monolayermembran yang lainnya. Gerakan ini berlangsung darisuatu
lapisan lipida ke lapisan lipida lainnya padamembran layer.
3. Fungsi
Fungsi biologis terpenting lipid di
antaranya untuk menyimpan energi, sebagai komponen struktural membran sel,
dan sebagai pensinyalan molekul.
C.
Karbohidrat
1.
Letak
Karbohidrat pada membran plasma terikat
pada proteinatau lipida dalam bentuk glikolipida dan glikoprotein.
2.
Fungsi
Karbohidrat ini memegang peranan penting dalamberbagai
aktivitas sel, antara lain dalam sistim kekebalan.Karbo-hidrat pada membran
plasma merupakan hasil sekresisel dan tetap berasosiasi dengan membran
membentuk glikokaliks.
1.
Peran dalam biosfer
Fotosintesis
menyediakan makanan bagi hampir seluruh kehidupan di bumi, baik secara langsung
atau tidak langsung. Organisme autotrof
seperti tumbuhan hijau, bakteri,
dan alga
fotosintetik memanfaatkan hasil fotosintesis secara langsung. Sementara itu,
hampir semua organisme heterotrof,
termasuk manusia,
benar-benar bergantung pada organisme autotrof untuk mendapatkan makanan.
2.
Peran sebagai bahan bakar dan
nutrisi
Kentang
merupakan salah satu bahan makanan yang mengandung banyak karbohidrat.
Karbohidrat menyediakan kebutuhan dasar yang diperlukan
tubuh makhluk hidup. Monosakarida, khususnya glukosa,
merupakan nutrien
utama sel.
Misalnya, pada vertebrata,
glukosa mengalir dalam aliran darah
sehingga tersedia bagi seluruh sel tubuh. Sel-sel tubuh tersebut menyerap
glukosa dan mengambil tenaga
yang tersimpan di dalam molekul tersebut pada proses respirasi seluler
untuk menjalankan sel-sel tubuh. Selain itu, kerangka karbon monosakarida juga
berfungsi sebagai bahan baku untuk sintesis jenis molekul organik kecil
lainnya, termasuk asam amino
dan asam
lemak.
3.
Peran sebagai cadangan energi
Beberapa jenis polisakarida berfungsi sebagai materi
simpanan atau cadangan, yang nantinya akan dihidrolisis
untuk menyediakan gula bagi sel ketika diperlukan. Pati
merupakan suatu polisakarida simpanan pada tumbuhan. Tumbuhan menumpuk pati
sebagai granul atau butiran di dalam organel
plastid,
termasuk kloroplas.
Dengan mensintesis pati, tumbuhan dapat menimbun kelebihan glukosa.
Glukosa merupakan bahan bakar sel yang utama, sehingga pati merupakan energi
cadangan.
4.
Peran sebagai materi pembangun
Organisme
membangun materi-materi kuat dari polisakarida struktural. Misalnya, selulosa
ialah komponen utama dinding sel
tumbuhan. Selulosa bersifat seperti serabut, liat, tidak larut di dalam air,
dan ditemukan terutama pada tangkai, batang, dahan, dan semua bagian berkayu
dari jaringan tumbuhan. Kayu
terutama terbuat dari selulosa dan polisakarida lain, misalnya hemiselulosa
dan pektin.
Sementara itu, kapas
terbuat hampir seluruhnya dari selulosa.
Komentar
Posting Komentar