PENILAIAN AUTENTIK
Pengertian
Penilaian autentik (autentik assessment) adalah
suatu istilah/terminology yang diciptakan untuk menjelaskan berbagai metode
penilaian alternative yang memungkinkan siswa dapat mendemonstrasikan
kemampuannya dalam menyelesaikan tugas-tugas dan menyelesaikan masalah.
Sekaligus, mengekspresikan pengetahuan dan keterampilannya dengan cara
mensimulasikan situasi yang dapat ditemui di dalam dunia nyata di luar
lingkungan sekolah (Hymes, 1991). Dalam hal ini adalah simulasi yang dapat
mengekspresikan prestasi (performance) siswa yang ditemui di dalam praktek
dunia nyata.
Penilaian
otentik juga disebut dengan penilaian alternatif. Pelaksanaan penilaian otentik
tidak lagi menggunakan format-format penilaian tradisional (multiple-choice,
matching, true-false, dan paper and pencil test), tetapi
menggunakan format yang memungkinkan siswa untuk menyelesaikan suatu tugas atau
mendemonstrasikan suatu performasi dalam memecahkan suatu masalah. Format
penilaian ini dapat berupa : a) tes yang menghadirkan benda atau kejadian asli
ke hadapan siswa (hands-on penilaian), b) tugas (tugas ketrampilan,
tugas investigasi sederhana dan tugas investigasi terintegrasi), c) format
rekaman kegiatan belajar siswa (misalnya : portfolio, interview, daftar cek,
presentasi oral dan debat).
Beberapa
pembaharuan yang tampak pada penilaian otentik adalah : a) melibatkan siswa
dalam tugas yang penting, menarik, berfaedah dan relevan dengan kehidupan nyata
siswa, b) tampak dan terasa sebagai kegiatan belajar, bukan tes tradisional, c)
melibatkan ketrampilan berpikir tingkat tinggi dan mencakup pengetahuan yang
luas, d) menyadarkan siswa tentang apa yang harus dikerjakannya akan dinilai,
e) merupakan alat penilaian dengan latar standar (standard setting), bukan
alat penilaian yang distandarisasikan, f) berpusat pada siswa (student
centered) bukan berpusat pada guru (teacher centered), dan g)
dapat menilai siswa yang berbeda kemampuan, gaya belajar dan latar belakang
kulturalnya.
Tujuan Penilaian autentik
1. Mengembangkan respon siswa daripada menyeleksi
pilihan-pilihan yang
sudah ditentukan sebelumnya.
sudah ditentukan sebelumnya.
2. Menunjukkan cara berpikir tingkat tinggi
(higher order thinking).
3. Secara langsung mengevaluasi proyek-proyek
yang bersifat holistik atau
menyeluruh.
menyeluruh.
4. Mensintesis dengan pembelajaran di kelas.
5. Menggunakan kumpulan pekerjaan atau tugas
siswa (portofolio) dalam
jangka waktu yang lama.
jangka waktu yang lama.
6. Memberikan kesempatan untuk melakukan
penilaian beragam.didasarkan
dari kriteria yang jelas yang diketahui oleh siswa.
dari kriteria yang jelas yang diketahui oleh siswa.
7. Berhubungan erat dengan belajar di kelas.
8. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk
mengevaluasi pekerjaannya.
Prinsip-prinsip penilaian
autentik
1. Mengungkap apa yang diketahui siswa
2. Menggali kemampuan berpikir siswa
3. Bersifat praktis
4. Proses penilaian harus merupakan bagian
yang tak terpisahkan dari proses
pembelajaran
pembelajaran
5. Penilaian harus mencerminkan masalah real
atau nyata
6. Penilaian harus menggunakan berbagai
ukuran, metoda dan kriteria yang
sesuai dengan karakteristik dan esensi pengalaman belajar
sesuai dengan karakteristik dan esensi pengalaman belajar
7. Penilaian harus bersifat holistik yang
mencakup semua aspek dari tujuan
pembelajaran (kognitif, afektif, dan psikomotor).
pembelajaran (kognitif, afektif, dan psikomotor).
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam
menggunakan metode penilaian autentik assessmen di kelas diantaranya :
1. Mengatur waktu yang bersifat intensif
2. Memastikan bentuknya kurikuler dan
kegiatan yang mengembangkan kemampuan siswa
3. Meminimalkan penilaian bias dan bersifat
objektif.
Karakteristik Penilaian
autentik
1. Merupakan suatu bagian tak terpisahkan
dari bagian kelas
2. Merupakan cerminan dari dunia nyata bukan
sebagai jenis kerja sekolah yang memecahkan masalah
3. Menggunakan banyak ukuran/metode/kriteria
4. Bersifat komperenshif dan holistic
- Penilaian dilakukan selama dan sesudah proses pembelajaran berlangsung
- Aspek yang diukur adalah keterampilan dan performasi, bukan mengingat fakta apakah peserta didik belajar? Atau apa yang sudah diketahui peserta didik?
- Penilaian dilakukan secara berkelanjutan, yaitu dilakukan dalam beberapa tahapan dan periodik, sesuai dengan tahapan waktu dan bahasanya, baik dalam bentuk formatif maupun sumatif.
- Penilaian dilakukan secara integral, yaitu menilai berbagai aspek pengetahuan, sikap, dan keterampilan peserta didik sebagai satu kesatuan utuh.
- Hasil penilain digunakan sebagai feedback, yaitu untuk keperluan pengayaan (enrichment) standart minimal telah tercapai atau mengulang (remedial) jika standart minimal belum tercapai.
Manfaat autentik assesmen
1. Menunjukkan secara lengkap seberapa baik
pemahaman terhadap mater akademik.
2. Menunjukkan dan memperkuat
kompetensi-kompetensi seperti pengumpulan informasi, pemanfaatan sumber
penanganan teknologi dan pemikiran sistematik
3. Menghubungkan pembelajaran dengan
pengalaman mereka, dunia mereka maupun masyarakat yang lebih luas.
4. Meningkatkan keterampilan berfikir tinggi
seperti analisis, sintesis, identifikasi permasalahan, menemukan solusi, serta
mengikuti hubungan sebab-akibat.
5. Menerima tanggung jawab dan membuat
pilihan-pilihan.
6. Menghubungkan mereka dengan orang lain,
termasuk berkolaborasi dalam tugas.
7. Belajar mengevaluasi tingkat kinerja
mereka sendiri.
Bentuk-Bentuk Penerapan Autentik Assesmen
1. Portopolio - Wawancara lisan
2. Performance - Tugas problem solving
3. Proyek - Mendiskusikan masalah
4. Penelitian – Diskusi
5. Menulis/Esai – Simulasi
6. Merevisi – Presentasi
7. Respon tertulis - Analisis lisan , dll
Perbedaan autentik assesmen
dengan tradisional assesmen
Autentik Assesmen
|
Tradisional Assesmen
|
Waktu ditentukan oleh guru dan siswa
Mengukur kecepatan tingkat tinggi
Menerapkan strategi-strategi kritis dan kreatif
Memiliki perspektif menyeluruh
Menggunakan standar individu
Bertumpu pada internalisasi
Solusi yang benar banyak
Mengungkap proses
Mengajar demi kebutuhan
|
Periode waktu khusus
Mengukur kecepatan tingkat rendah
Meningkatkan tugas dan latihan
Memiliki perspektif sempit
Menggunakan standar kelompok
Bertumpu pada ingatan (memorisasi)
Hanya satu solusi yang benar
Mengungkapkan kecapakan
Mengajar untuk ujian
|
Rubrik Penyekoran Autentik Assesmen
Angka Karakteristik
0 = Gagal mencapai kesimpulan
1 = Menarik kesimpulan yang tidak didukung data
2 = Menarik kesimpulan yang didukung data tetapi gagal
3 = Menunjukkan bukti-bukti untuk kesimpulan tersebut. Menarik kesimpulan
yang didukung data
Langkah langkah autentik
assesmen
1. Mengidentifikasi standar untuk siswa,
2. Untuk standar tertentu atau suatu set
standar, mengembangkan suatu tugas untuk siswa yang dapat menunjukkaan bahwa
mereka telah memenuhi standar itu
3. Mengidentifikasi karakteristik kinerja yang
baik pada kriteria tugas,
4. Untuk setiap kriteria, identifikasi dua
atau lebih tingkat performa siswa yang dilakukan bersama-sama. Kombinasi kriteria
dan tingkat kinerja untuk masing-masing kriteria akan dibuat suatu rubrik untuk
tugas sebagai pedoman penilaian.
Penilaian autentik mengajak para siswa untuk menggunakan
pengetahuan akademik dalam konteks dunia nyata untuk tujuan yang bermakna.
Sebagai contoh, para siswa menjelaskan informasi akademik yang telah mereka
pelajari dalam pendidikan agama Islam. Ketika melakukan tugas dalam penilaian
autentik tersebut, para siswa menghadapi tantangan-tantangan yang lazim
menyertai setiap usaha untuk mencapai hasil yang berarti dalam konteks
pekerjaan dan masyarakat.
Pada umumnya para pendidik mengenali empat jenis penilaian
autentik: potofolio, pengukuran kinerja, proyek, dan jawaban tertulis secara
lengkap. Dalam kategori yang luas tersebut, kemungkinan untuk melakukan
penilaian autentik sangat besar.
maaf ukhti,.. itu sumbernya(daftar pustaknya) dr mna ya boleh kh sy mnta ukhti??
BalasHapus